Pusat Studi Jepang UNS pada tanggal 26 Agustus 2019 berkesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan Mini Earth Manual Project di Omah Gerabah B&B, Kasongan, Yogyakarta. Earth Manual Project sendiri merupakan pameran kontemporer tentang bagaimana kreativitas dapat memainkan peran penting dalam menyelesaikan berbagai macam masalah bencana. Pada rangkaian acara Mini Earth Manual Project ini, terdapat agenda pameran untuk kreativitas dari berbagai pegiat dalam membungkus isu-isu bencana di Jepang dan Indonesia. Beberapa karya yang dipamerkan adalah karya dari Japan Foundation, NPO Art Plus Japan, Arsitektur UGM-JUTAP UGM, dan Pusat Studi Jepang UNS. Untuk karya PSJ sendiri adalah karya yang bekerja sama dengan Arsitektur UNS untuk menanggapi isu bencana banjir di Kampung Sewu Surakarta. Karya yang dipamerkan merupakan karya yang melalui proses localizing dengan melibatkan partisipasi masyarakat terutama anak-anak pada tahapannya. Akhirnya, hasil yang didapat adalah produk puppet show, scarf dan poster bagaimana ketika terjadi banjir di lingkungan.
[Sharing Diskusi] Serba Serbi Student Exchange Inbond Outbond Unversitas di Jepang
Pusat Studi Jepang LPPM UNS menyelenggarakan kegiatan “Sharing dan Diskusi” bersama Senior Advisor Universitas Kanazawa, Jepang, Acep Purqon dengan tema: Serba Serbi Student Exchange Inbond dan Outbond Universitas di Jepang pada 5 Agustus 2019 di UNS Inn. Kegiatan ini boleh dihadiri oleh mahasiswa UNS, Dosen dan juga anggota PSJ UNS. Acara dimulai dengan pembukaan dari Ketua LPPM UNS Prof. Widodo yang kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Pak Acep Purqon selama kurang lebih 3 jam dengan moderator Ibu Elisa Herawati selaku anggota PSJ UNS. Berikut adalah hasil sharing dan diskusi student exchange ke Jepang dengan Bapak Acep Purqon.
Pusat Studi Jepang dengan Stand ‘Japan Expo’ turut Berpartisipasi dalam Dies Natalis Universitas Sebelas Maret ke-43
Dalam rangka perayaan Dies Natalis Universitas Sebelas Maret ke 43, Pusat Studi Jepang (PSJ) UNS turut berpartisipasi pada rangkaian pameran yang diselenggarakan pada 8 dan 9 Maret 2019 di Pelataran Danau UNS. Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari ini memiliki beberapa kegiatan seperti pameran budaya Jepang, photobooth, tutorial menggunakan yukata (pakaian tradisional jepang) dan sharing knowledge bersama mahasiswa Jepang yang sedang melakukan exchange internship di UNS. Bertajuk Japan Expo, PSJ membuka stand untuk memperkenalkan kegiatan yang terdapat di PSJ UNS. Dalam stand ini PSJ menyediakan informasi terkait kegiatan kolaboratif berhubungan dengan pusat kajian pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, sains, dan teknologi antara Indonesia dan Jepang. Selain itu terdapat photobooth bertema musim semi di Jepang bagi pengunjung yang ingin berfoto menggunakan Yukata juga dipinjamkan oleh pihak penyelenggara. Pada awal tahun 2019, UNS menerima mahasiswa pertukaran pelajar dari Jepang untuk internship yang juga turut diundang pada kegiatan ini untuk berbagi dengan pengunjung mengenai pengalaman mereka sebagai mahasiswa pertukaran internasional dari Jepang.
INCLUSIVE SPACE WORKSHOP “Mutual Understanding and Knowledge Sharing”
Pusat Studi Jepang (PSJ) LPPM Universitas Sebelas Maret berkolaborasi dengan The Ship for South East Asian Youth Program (SSEAYP) dan SSEAYP Internasional Indonesia (SII), URDC Labo UNS, Prodi Arsitektur Fakultas Teknik UNS, Research Group Arsitektur dan Lingkungan UNS, Bandung Disaster Study Group, Solo Bersimfoni, serta Jogja SDGs menyelenggarakan workshop tentang Ruang publik yang inklusi pada 26-27 Januari 2019 di El Samara Coffee Space Solo. Misi utama workshop ini adalah: “mutual understanding” atau sikap saling pengertian antar pemuda yang beragam kondisi dan latar belakang, serta “knowledge sharing” atau berbagi ilmu, baik antar peserta di dalam workshop, maupun ilmu kolektif yang diperoleh melalui workshop kepada masyarakat luas. Workshop ini melibatkan 25 pemuda Solo terpilih dari berbagai lembaga dan komunitas, diantaranya pegawai muda Pemerintah Kota Surakarta dan BBRSPDF, Jurnalis muda, Mahasiswa, dan Pegiat Kota. Teman-teman difabel tuli, netra, dan daksa juga tergabung didalamnya. Kami juga mengundang senior-senior berpengalaman dalam topik inklusivitas dan disabilitas sebagai observer. Semua yang tergabung dalam workshop akan menjadi narasumber. Pada tanggal 27 Januari, 2019, atau hari kedua pelaksanaan Inclusive Space Workshop, kita akan bersama-sama Eksplorasi Ruang Publik di Kota Solo. Berikut ini ruang publik yang dimaksud: Taman Tirtonadi — taman di pinggir sungai dan bendungan, yang baru saya direvitalisasi. Taman Monumen 45 Banjarsari. Di tengah taman ini berdiri monumen bersejarah mengenai Serangan Umum yang terjadi pada tahun 1949. Pendhapi Gedhe Balai Kota Solo — ruang terbuka publik di kawasan perkantoran pemerintahan kota yang dilengkapi masjid. Berlokasi di dekat Pasar Gedhe dan Benteng Vastenberg. Stadion Sriwedari, serta nuansa CFD di Jalan Slamet Riyadi. . Sedangkan kegiatan workshop pada tanggal 26 – 27 Januari, selain di ruang publik, adalah di El Samara Coffeespace, Jalan Mawar No. 9, Mangkubumen, Surakarta.
Halo dunia!
Welcome to LPPM Sites. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!
Kepala PSJ wakili UNS hadiri Joint Working Group Indonesia Japan 2017
Joint Working Group (JWG) Indonesia Jepang adalah event rutin dua tahunan yang dilaksanakan bergantian di Jepang dan Indonesia. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjadi tuan rumah untuk Joint Working Group (JWG) Indonesia – Jepang yang keempat dengan topik “Strengthening Network for Research, Innovation in Higher Education and Industry Linkage for Sustainable Development”. Forum tiga hari ini dihadiri oleh rektor dan/atau perwakilan universitas Jepang dan Indonesia serta berlangsung dari Senin (23/10) hingga (25/10) di Hotel JW Marriot, Surabaya. Berita terkait dengan kegiatan ini dapat diakses juga melalui http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/index.php/2017/10/27/joint-working-group-indonesia-dan-jepang-targetkan-keunggulan-akademik/
Kolaborasi dengan FISIP UNS selenggarakan Kimono Project for Indonesia
Pusat Studi Jepang (PSJ) berkolaborasi dengan FISIP UNS, FSRD UNS, dan International Office UNS telah sukses menyelenggarakan Kimono Project for Indonesia dan Seminar Internasional dengan tema : Integration of Cultures as Soft Power Approaches: Japanese and Javanese Perspectives pada tanggal 27 September 2017 di UNS Inn, Surakarta. Kurume University (Jepang) dan tim hadir dalam sebagai partner dalam acara kolaborasi ini. Harapannya ke depan akan ada event dan kegiatan yang dapat dilaksanakan berkolaborasi dengan Kurume University, Jepang.
Introduksi Program STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) di SMA Surakarta
Pusat Studi Jepang LPPM UNS secara kontinyu telah melakukan riset dan pengabdian masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan sains di Indonesia dengan mengintroduksi Super Science High School Project yang telah berlangsung sejak tahun 2005 di Jepang. Program SSH memiliki keunikan karena menekankan pada kemampuan dan skill siswa untuk melakukan riset secara mandiri atau berkelompok. Melalui program ini, siswa SMA di Jepang berkenalan dengan riset saintek level tinggi karena mereka mendapatkan kesempatan untuk mengakses kepustakaan dan pakar saintek di seluruh Jepang. Selain itu, keahlian lain yang dibina dalam program ini adalah keahlian memecahkan masalah, dan mengkomunikasi hasil temuan dalam Bahasa Inggris, yang merupakan bagian skill abad 21. Pembelajaran sains dalam Program SSH juga mendekatkan siswa pada permasalahan yang sering kali ditemukannya di sekitarnya. Introduksi Program SSH telah dilakukan oleh Tim Pengabdi PSJ LPPM UNS di satu sekolah mitra, yaitu MAN 2 Surakarta pada tahun 2014, dan diawali juga kegiatan serupa dengan mitra kedua, yaitu SMAI Al-Azhar 7 Solo Baru pada tahun 2015. Kedua sekolah ini kembali menjadi sekolah mitra pada kegiatan IbM Super Sains 2016. Permasalahan utama pembelajaran sains di kedua sekolah mitra adalah model pembelajaran yang masih didominasi oleh ceramah guru, kurang memaksimalkan potensi pikir siswa melalui kegiatan praktikum dan investigasi kasus-kasus sains di sekitar mereka. Selain itu sains masih dibelajarkan sebagai subjek tunggal, dan tidak diintegrasikan dengan mata pelajaran lainnya. Kegiatan IbM ini mengadopsi model STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematic) yang dilaksanakan di Jepang dengan beberapa penyesuaian dan modifikasi model agar dapat dilaksanakan di sekolah mitra. Penerapan model STEM pada program SSH dilaksanakan dalam bentuk perkuliahan dan workshop serta pembelajaran langsung di kelas terpilih di sekolah mitra.
Introduksi Sistem Pengelolaan Sampah Model Jepang dalam Rangka Mendukung Green Campus di LPPM UNS
Pada harian Solopos, 29 Januari 2016 disampaikan bahwa telah terjadi kenaikan sampah yang dihasilkan warga Solo dari tahun 2012 sebesar 242 ton menjadi 265 ton pada tahun 2014. Pengelolaan sampah sampai saat ini umumnya hanya dilakukan dengan cara pengumpulan sampah untuk kemudian dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). UNS saat ini mengembangkan konsep Green Campus, yang salah satu indikatornya yaitu tentang pengelolaan sampah. Namun masih dijumpai proses pengelolaan sampah khususnya di lingkup kampus belum dilakukan secara optimal, selain fasilitas yang kurang memadai untuk dilakukan pemilahan tersebut, masih kurangnya kesadaran civitas akedemika UNS untuk membuang sampah berdasarkan jenisnya perlu menjadi perhatian untuk mendukung implementasi konsep Green Campus tersebut. Hal ini yang mendorong PSJ (Pusat Studi Jepang), melakukan inisiasi untuk memperkenalkan cara pengelolaan sampah yang baik ala Jepang. Seperti kita ketahui Jepang merupakan salah satu negara dengan pengelolaan sampah yang baik. PSJ sebagai salah satu pusat studi di UNS mencoba untuk melakukan introduksi pengelolaan sampah model jepang untuk mengatasi masalah sampah ini khususnya di area LPPM UNS. Pelaksananaan program dilakukan dengan penyediaan sarana pembuangan sampah dilakukan terlebih dahulu sebelum pelatihan. Pelaksanaan pelatihan dilakukan selama 2 hari in-class dan sehari out-class (praktek produksi). Pelatihan in class dilakukan untuk meningkatkan pemahaman para peserta dalam melakukan pembuangan sampah sesuai dengan jenisnya. Pelatihan out-class dilakukan dalam upaya meningkatkan keterampilan teknis membuang sampah sesuai dengan jenisnya. Program diakhiri dengan mendesain tempat sampah model jepang yang dikreasikan sesuai dengan tema dari masing-masing peserta pelatihan. Program ini menghasilkan beberapa jenis tempat sampah yang selanjutnya ditempatkan di LPPM UNS sebagai model dalam penyediaan tempat sampah serta diharapkan dapat mengedukasi warga kampus untuk semakin peduli terhadap masalah sampah yang kian hari kian memprihatinkan.
Introduksi Pengukuran Fisik Anak Usia Dini Adopsi Model Jepang di PAUD Klaten
Perkembangan fisik dan kemampuan fisik pada anak-anak merupakan komponen yang sangat penting dalam tahapan tumbuh kembang anak. Masa anak-anak merupakan peroide emas yang dapat menentukan kehidupan selanjutnya pada setiap individu, sehingga periode ini perlu diperhatikan dengan cermat dan seksama. Melihat fenomena tersebut menjadi perhatian khusus dari PSJ (Pusat Studi Jepang) sebagai salah satu unsur untuk melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi, yang telah direalisasikan dalam bentuk Introduksi pengukuran fisik anak usia dini adopsi model jepang di PAUD Klaten. Bentuk kegiatan dilaksanakan dalam bentuk pelatihan yang melibatkan beberapa mitra yaitu KBTKIT Rabbani Smart School dan Himpunan PAUD Indonesia (HIMPAUDI) yang berlokasi di Kabupaten Klaten. Metode pelatihan menggunakan model Saito Kimiko serta menyusun adaptasi senam atau aktivitas fisik yang disesuaikan dengan potensi sekolah dan alam Indonesia. Tahapan kegiatan diawali dengan koordinasi tim dan mitra untuk memetakan potensi serta menentukan rencana kegiatan. Selanjutnya dilakukan pelatihan perkembangan fisik dan kemampuan fisik PAUD yang selanjutnya perkembangan fisik dan kemampuan fisik. Pelatihan ini diketuai oleh Ibu Murni Ramli, SP., M.Si, Ed.D dengan anggota Yudianto Sujana, S.Kom.,M.Kom, Dyah Yuni S.Sn.,M.Sn dan Matsuri, M.Pd. Pelatihan tersebut berlangsung tanggal 19 November 2016 sampai dengan 22 Oktober 2016. Pengukuran kemampuan fisik ini sendiri meliputi: 1. kemampuan berlari 25 m, 2. kemampuan melompat, 3. kemampuan melempar bola, 4. kemampuan menahan berat, 5. kemampuan menangkap bola, 6. kemampuan lari lintasan pulang pergi. Diharapkan dengan adanya pelatihan tersebut akan memberikan alternatif dalam pengukuran fisik anak usia serta mampu dikembangkan sesuai dengan situasi institusi pendidikan di Klaten pada khususnya dan Indonesia secara keseluruhan.