20161108_144628

Pada harian Solopos, 29 Januari 2016 disampaikan bahwa telah terjadi kenaikan sampah yang dihasilkan warga Solo dari tahun 2012 sebesar 242 ton menjadi 265 ton pada tahun 2014. Pengelolaan sampah sampai saat ini umumnya hanya dilakukan dengan cara pengumpulan sampah untuk kemudian dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). UNS saat ini mengembangkan konsep Green Campus, yang salah satu indikatornya yaitu tentang pengelolaan sampah. Namun masih dijumpai proses pengelolaan sampah khususnya di lingkup kampus belum dilakukan secara optimal, selain fasilitas yang kurang memadai untuk dilakukan pemilahan tersebut, masih kurangnya kesadaran civitas akedemika UNS untuk membuang sampah berdasarkan jenisnya perlu menjadi perhatian untuk mendukung implementasi konsep Green Campus tersebut. Hal ini yang mendorong PSJ (Pusat Studi Jepang), melakukan inisiasi untuk memperkenalkan cara pengelolaan sampah yang baik ala Jepang.

Seperti kita ketahui Jepang merupakan salah satu negara dengan pengelolaan sampah yang baik. PSJ sebagai salah satu pusat studi di UNS mencoba untuk melakukan introduksi pengelolaan sampah model jepang untuk mengatasi masalah sampah ini khususnya di area LPPM UNS. Pelaksananaan program dilakukan dengan penyediaan sarana pembuangan sampah dilakukan terlebih dahulu sebelum pelatihan. Pelaksanaan pelatihan dilakukan selama 2 hari in-class dan sehari out-class (praktek produksi). Pelatihan in class dilakukan untuk meningkatkan pemahaman para peserta dalam melakukan pembuangan sampah sesuai dengan jenisnya. Pelatihan out-class dilakukan dalam upaya meningkatkan keterampilan teknis membuang sampah sesuai dengan jenisnya. Program diakhiri dengan mendesain tempat sampah model jepang yang dikreasikan sesuai dengan tema dari masing-masing peserta pelatihan.

Program ini menghasilkan beberapa jenis tempat sampah yang selanjutnya ditempatkan di LPPM UNS sebagai model dalam penyediaan tempat sampah serta diharapkan dapat mengedukasi warga kampus untuk semakin peduli terhadap masalah sampah yang kian hari kian memprihatinkan.