UNS, lppm.psj.uns.ac.id – Pandu Purwandaru, S.Ds., M.Ds., Ph.D., lulusan Chiba University yang merupakan anggota PSJ UNS mendapatkan penghargaan dari Good Desain Indonesia 2022 (GDI). Kolaborasi antara desainer furniture utama PT. Warisan Eurindo dari Bali, Sang Ayu Made membuat karya bersama. Karya tersebut dipublikasikan dan memperoleh rekomendasi dari Sekjen Asosiasi Desain Produk Industri Indonesia (ADPII) untuk diusulkan mengikuti Good Design Indonesia (GDI) karena dianggap potensial. Melalui saran tersebut, mereka berdua mengusulkan desain RUA untuk mengikuti kompetisi GDI.
Desain yang Pandu dan Ayu yang disepakati yaitu desain stool dengan struktur kaki dari kayu jati dan cushion dari jerami padi yang diberikan nama ‘RUA’. Nama tersebut memiliki makna 2, yang maksudnya adalah kombinasi 2 material kayu dan jerami padi yang digabungkan menjadi sebuah karya stool yang harmonis antara material kayu dan jerami padi, serta dapat menjadi salah satu indentitas karya craft Indonesia yang berkarakter.
“Karya ini juga terinspirasi dari filosofi wara atau jerami padi dalam Bahasa jepang, yang maknanya adalah jerami padi memiliki nilai yang sama dengan kayu secara pemanfaatan, sehingga kami mengkombinasikan 2 material yang memiliki values sama tersebut dalam tradisi Jepang” tutur Pandu.
Pada awal pendaftaran terdaapt 496 karya yang diseleksi oleh 10 juri yang berlangsung pda 19 Mei 2022. lalu dalam tahap 1 penjurian tersebut diperoleh 88 karya yang masuk ketahap penjurian kedua hingga berkali-kali tahap diperoleh 62 karya. Dari karya terpilih tersebut dilakukan penjurian final untuk menentukan karya yang nantinya akan memperoleh predikat GDI 2022, hingga akhirnya RUA menjadi salah satu dari 40 karya nasional yang memperoleh penghargaan GDI 2022 tersebut.
Dalam karya nya tersebut Pandu mengungkapkan tujuan karya tersebut dibuat.
“Tujuannya untuk menciptakan market baru desain dengan material kayu dan jerami padi. Karena saat ini masih ada peluang sangat besar di slot tersebut. Jerami padi juga saat ini masih belum dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu kami menginisiasi untuk memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk dapat berpartisipasi dalam proses produksinya” ungkapnya. -Ain