psj.lppm.uns.ac.id – Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar webinar bertajuk “History of  Japanese Design and Media Promotion”, Sabtu (18/9/2021) melalui Zoom Cloud Meeting. Pembicara yang diundang adalah Prof. Minako Ikeda. Ia merupakan pengajar dari Fakultas Desain, di Kyushu University, Jepang yang ahli dalam bidang desain terkait pelestarian budaya dan teknik kerajinan tradisional.

Jalannya webinar “History of  Japanese Design and Media Promotion” dibuka langsung oleh Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Deny T Ardianto., S.Sn., M.A.

Selain itu, webinar ini turut diikuti oleh 65 peserta yang berasal dari empat program studi (prodi) di FSRD UNS. Yaitu, Prodi S-1 Desain Interior, Prodi S-1 Desain Komunikasi Visual, Prodi S-1 Seni Rupa Murni, dan Prodi S-1 Kriya Tekstil.

Prof. Ikeda dalam paparannya menyampaikan bahwa rangkaian sejarah desain di Negeri Sakura telah dimulai sejak abad ke-19.

Bila dilihat dari sejarahnya, Prof. Ikeda menyampaikan desain di Jepang selalu memiliki keterkaitan dengan industri yang telah terpengaruh oleh perkembangan desain dunia. Hal ini dimulai sejak pulangnya desainer-desainer asal Jepang yang telah menempuh pendidikan di Eropa.

“Pada abad ke-20, fungsi desain hanya sebagai untuk membangun industri dan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sejak abad 21 fungsi desain telah berubah lebih dari itu,” ujarnya.

Prof. Ikeda menerangkan, di masa depan desain dituntut untuk melampau pembangunan industri, sehingga dapat memecahkan permasalahan isu lingkungan dan sosial.

Jika dikaitkan dengan kondisi yang saat ini tengah melanda dunia, maka desain dapat menjadi jawaban atas pandemi Covid-19 yang menerjang dunia.

Sejak pertama kali merebak di Wuhan, Tiongkok pada akhir bulam Desember tahun 2020 lalu, pandemi Covid-19 telah mengakibatkan transformasi digital yang sangat cepat.

“Pembangunan teknologi digital telah menjadikan desain sebagai proses yang tidak hanya melibatkan professional desain tetapi juga melibatkan penggunanya,” terang Prof. Ikeda.

Secara terpisah, Ketua Panitia Webinar Lulu Purwaningrum, S.Sn., M.T., Ph.D sekaligus penggiat Pusat Studi Jepang (PSJ UNS) mengatakan, webinar “History of  Japanese Design and Media Promotion” merupakan bagian dari kegiatan lompatan kreatif FSRD UNS pada tahun ini.

Ia juga mengutarakan, webinar tersebut juga dapat menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan guna menyamakan pemahaman antara dunia akademis dan dunia industri.

“Seluruh rangkaian lompatan kreatif ini berupa  magang mahasiswa ke perusahaan-perusahaan Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) wilayah DIY, dan inkubasi desain produk mahasiswa yang berbasis green pada perusahaan-perusahaan HIMKI,” ucapnya.

Ia menambahkan, webinar “History of  Japanese Design and Media Promotion” juga mencari peluang tradional craft sebagai salah satu jawaban terhadap produksi dan konsumsi masal.

Terdapat dua proyek tradisional yang dipresentasikan. Namun, dua proyek tersebut tidak merujuk pada craft di masa lampau, namun justru ditekankan pada craft di masa depan.

Lulu Purwaningrum, S.Sn, M.T., Ph.D mengatakan, “Tujuannya, agar berperanya desain pada craft dan sebagai jawaban produksi dan konsumsi masal.  Peran promosi produk juga penting untuk diperhatikan,”

Saat webinar berlangsung Prof. Ikeda memamerkan project new craft miliknya yang pernah dipamerkan di New York da jaringan high end retail MUJI di seluruh Japan.  

Dalam hal ini, sebagai media promosi yang ditampilkan meliputi sejarah latar belakang produk dan penjelasan soal projek new craft. Tujuannya, agar konsumen mengetahui sejarah dan konsep baru serta cara men-display stand yang sesuai dengan konsep new craft project yang dipamerkan Prof. Ikeda.

Implementasi MBKM

Lulu Purwaningrum S.Sn, M.T., Ph.D menyampaikan, dengan kerja sama yang dijalin dengan HIMKI, mahasiswa FSRD UNS dapat mengimplementasikan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).

Kerja sama antara HIMKI dengan FSRD UNS diharapkan dapat menghasilkan kegiatan perkuliahan bersama, workshop,  pelatihan pembuatan desain dan pembuatan produk,  inkubasi bisnis, rintisan startup, dan pameran produk.

“Perkuliahan sebagai pembekalan yang dilakukan dalam kegiatan ini akan melibatkan berbagai ahli yang kompeten agar memberikan pengetahuan yang mencukupi bagi seluruh peserta,” pungkas Lulu Purwaningrum S.Sn, M.T., Ph.D. (yef)