Sampah menjadi permasalahan di mana-mana yang sangat sulit dipecahkan karena solusi yang ditawarkan selama ini belum menyentuh akar permasalahan dan tidak komprehensifnya sistem persampahan yang ada di tanah air.

Oleh karena itu, Pusat Studi Jepang UNS, dalam rangka ikut serta membangun kesadaran pengelolaan sampah di Kota Solo, pada tanggal 21 Desember dan 23 Desember 2013 telah menyelenggarakan Kegiatan Pengenalan Pengelolaan Sampah Ala Jepang di Kelurahan Joho Kecamatan Mojolaban Sukoharjo.

Pada tanggal 21 Desember kegiatan dilakukan di hadapan ibu-ibu PKK Kelurahan Joho yang bertempat di Kantor Kelurahan Joho Mojolaban pada pukul 13.00 hingga 15.00. Kegiatan difasilitasi oleh Murni Ramli, Ed.D yang memberikan penjelasan tentang pengelolaan sampah di Jepang, dan Ibu Gejima Hamako yang memperkenalkan origami terkait dengan persampahan.Kegiatan diawali dengan pemutaran video tentang sistem sampah di Jepang, dan dilanjutkan dengan pelatihan pemilahan sampah.  Origami yang diajarkan pada kesempatan ini adalah origami sederhana dengan memanfaatkan kertas bekas untuk menjadi lipatan kemeja, dan tempat sampah.

Pada hari yang sama, setelah menunaikan sholat Isya, kembali dilakukan kegiatan serupa. Kali ini dengan peserta para remaja yang tergabung dalam Karang Taruna Kelurahan Joho dan para Bapak Ibu peserta Pengajian Al-Matsurat Joho Mojolaban. Kegiatan ini diikuti sekitar 40 peserta dengan rentang usia yang sangat beragam, dan semua peserta sangat antusias mengikuti kegiatan hingga akhir.

Rangkaian terakhir dalam kegiatan pengenalan pengelolaan sampah ala Jepang dilakukan untuk anak peserta TPA Al-Ma’tsurat Joho. Selain belajar membuat tempat sampah, anak-anak juga diperkenalkan permainan Jepang.

Masalah sampah di tanah air sangat sulit dipecahkan jika pemahaman tentang sampah tidak disampaikan kepada seluruh lapisan masyarakat yang notabene adalah pembuang sampah. Karena itu, langkah yang sebaiknya ditempuh adalah mengenalkan sampah dan pengelolaannya, dampaknya jika tidak terkelola dengan baik, dan selanjutnya mengajak masyarakat untuk berdiskusi untuk menemukan sistem pengelolaan sampah di masing-masing wilayahnya.

Pekerjaan di atas sepertinya gampang dituliskan, tetapi sangat sulit dalam penyelenggaraannya. Semoga PSJ ke depan dapat berbuat lebih banyak dalam penanganan masalah persampahan di tanah air, dimulai dari Kota Solo. Amin